Pembangunan pusat liburan kuliner Kota Banda Aceh bakal dibangun secara berjenjang sampai dua tahun mengingat anggaran yang dibutuhkan cukup besar ialah sekitar Rp20 miliar.
Kepala Dinas Profesi Lazim dan Perapihan Ruang (PUPR) Kota Banda Aceh Jalaluddin, di Banda Aceh, Rabu, mengatakan bahwa pembangunan pusat liburan kuliner Banda Aceh di bekas pasar ikan lama Peunayong itu diperkirakan memerlukan anggaran puluhan miliar.
“Pusat liburan kuliner itu butuh anggaran untuk pembangunannya sekitar Rp20 miliar,” kata Jalaluddin.
Jalaluddin memperkenalkan, sejauh ini pembangunan pusat liburan kuliner itu masih dikonsepkan, atau slot spaceman dalam proses finalisasi tingkatan perencanaan, sampai pengusulan anggaran.
Pembangunan pusat liburan kuliner itu, kata Jalaluddin, diwacanakan dapat dikerjakan mulai tahun depan (2022), tapi untuk pembongkaran bangunan lama sejauh ini sudah dikerjakan.
Anggaran pembangunan lokasi tersebut dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja kota (APBK) Banda Aceh, kemudian juga ada pengusulan bantuan dari APBN. Tetapi sejauh ini belum diberikan jawaban oleh pusat.
“Seandainya nantinya tidak diberikan bantuan anggaran dari pusat, maka dikerjakan pembangunan secara berjenjang melalui APBK mulai 2022 sampai 2023,” demikian Jalaluddin.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh sudah merelokasi sekitar 738 pedagang dari pasar ikan, sayur di Peunayong ke pasar Al Mahirah Lamdingin kota setempat.
Perpindahan pedagang tersebut dikerjakan karena adanya agenda perapihan ulang lokasi itu menjadi pusat liburan kuliner dan perdagangan jasa lainnya.