SEG Solar (SEG), produsen photovoltaic (PV) terkemuka asal Amerika Serikat (AS), sudah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City), yang adalah bagian dari Holding BUMN Ahli Transformasi dan Investasi Danareksa untuk membangun pabrik terbarunya.
Investasi besar yang dijalankan oleh SEG menandai langkah penting dalam mewujudkan Grand Batang City sebagai sentra manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini tidak cuma memperkuat janji Indonesia kepada daya hijau, melainkan juga membuka kesempatan baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Direktur utama Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menerangkan, Batang dibangun oleh pemerintah untuk menjadi pemain kelas dunia.
\\\”Yugas kami memang mengundang pemodal kelas dunia seperti mereka, kita juga akan melibatkan pemodal lokal untuk men-support\\\” kata dia, Rabu (15/5/2024).
Jun Zhuge, pendiri dan COO SEG, bersama dengan Ngurah Wirawan, Direktur Utama Grand Batang City, menandatangani PPTI untuk lahan seluas 40 hektare.
Buka Lapangan Pekerjaan
Pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar mahjong ways 2 di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi tahunan menempuh 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul.
Proyek ambisius ini diperkirakan akan mewujudkan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan meningkatkan keterampilan daya kerja di bidang teknologi PV.
\\\”They will need employee, tentunya Grand Batang City sudah menyediakan dormitory untuk 2.600 karyawan. Kami bersepakat untuk memberikan dukungan penuh kepada SEG Solar dalam membangun pabrik mereka dan membantu mereka menempuh kesuksesan di Indonesia,” kata Ngurah Wirawan.
Pembangunan pabrik SEG Solar di Grand Batang City diinginkan akan dimulai pada tahun 2024 dan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Dengan hadirnya SEG, Grand Batang City memasuki babak baru sebagai sentra manufaktur daya terbarukan terbesar di Asia Tenggara.
Menyokong pertumbuhan ekonomi dengan mewujudkan lapangan kerja baru, memperkuat janji kepada daya terbarukan dan transisi menuju masa depan daya berkelanjutan, serta mendukung lokalisasi produksi dan meningkatkan efisiensi.
Peta Industri Daya Terbarukan Dunia
Pembangunan pabrik SEG Solar di Grand Batang City diinginkan akan dimulai pada tahun 2024 dan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Jun Zhuge menegaskan bahwa tata letak terintegrasi di semua rantai industri benar-benar penting bagi SEG untuk mematuhi standar rantai pasokan yang pantas dengan hukum.
Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG mempertimbangkan penyediaan produk hijau yang bersih dan bisa dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia.
Dengan demikian memfasilitasi transisi global menuju daya hijau rendah karbon.
Ngurah Irawan menerangkan bahwa Batang juga dilengkapi dengan pengelohan air bersih yang lengkap, pengolahan limbah dan pengelolahan sampah padat
\\\”kita diminta untuk memanfaat kan air permukan di sungai Urang, melainkan jangan dibuang ke laut seharusnya dimanfaatkan dan kita olah lagi, kalo bisa kita recycle, itu yang diminta juga oleh SEG. Hal ini menjadi bagian dari Grand Batang City sekaligus bagus untuk branding dari produk mereka.\\\”
\\\”every water that they consume we need to recycle dan kita jual lagi untuk di reuse.\\\” Pungkas Ngurah
Dengan langkah besar ini, Grand Batang City siap menjadi sentra penting dalam peta industri daya terbarukan dunia, memberikan kontribusi besar bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.