Banda Aceh – Bank Indonesia (BI) minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk memaksimalkan pemanfaatan sektor pariwisata yang memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat provinsi paling barat Indonesia ini.

Kepala BI Aceh Rony Widijarto, di Banda Aceh, Kamis, mengatakan Aceh memiliki potensi wisata yang sungguh-sungguh baik, dan bisa diamati dari beberapa penghargaan wisata yang didapat Aceh dalam dua tahun terakhir.

“Tetapi demikian masih dibutuhkan adanya pengembangan qris slot aksesibilitas, atraksi, amenitas, serta pelaku dan promosi guna mendukung daya kerja pariwisata di Aceh,” kata Rony.

Penyataan itu diutarakan Rony dalam Laporan Perekonomian Aceh Februari 2024, sebagai rekomendasi kebijakan bagi Pemprov Aceh guna mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh di masa akan datang.

Berdasarkan ia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan tingkat penghunian kamar di Aceh pascapandemi COVID-19 masih di bawah daya kerja prapandemi, tetapi telah menunjukkan koreksi.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh pada awal 2024 telah menempuh 4.000 orang lebih. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang sampai triwulan I 2024 menempuh di atas 40 persen.

Oleh karena itu, kata ia, Aceh memiliki potensi wisata yang besar sehingga wajib didukung penguatan Aksesibilitas, Atraksi, Amenitas, Pelaku dan Promosi (3A dan 2P). Dari sisi aksesibilitas, BI mendukung pembangunan infrastruktur konektivitas menuju lokasi wisata baik darat, laut, maupun udara.

“Mendukung kerja sama dengan masyarakat atau pengusaha penyedia jasa transportasi guna meningkatkan aksesibilitas ke daerah wisata,” ujarnya.

Dari sisi atraksi, pihaknya mendukung pengembangan desa-desa berbasis kultur dengan segala keunggulan lokal via peningkatan keterampilan masyarakat, mendukung kesibukan festival kultur sebagai daya tarik wisatawan, serta hilirisasi produk-produk UMKM favorit sebagai cendera mata khas Aceh.

Sedangkan sisi amenitas, Bank Indonesia mendukung investasi guna meningkatkan kuantitas dan kwalitas fasilitas akomodasi khususnya hotel.

“Mendukung pembentukan kawasan khusus wisata yang menyediakan zona daerah pembelian suvenir, daerah ibadah, penyewaan sarana dan prasarana wisata, serta kafe,” ujarnya.

Sementara bagi pelaku dan promosi, BI mendukung pengembangan sumber daya manusia baik secara formal maupun nonformal untuk meningkatkan kwalitas pelayanan di daerah wisata.

“Dan juga mendukung promosi wisata via media elektronik serta turut serta dalam kesibukan promosi pariwisata internasional yang dilaksanakan oleh pemerintah,” ujarnya pula.

By admin7